Showing posts with label berbagi cerita. Show all posts
Showing posts with label berbagi cerita. Show all posts

Sunday, May 20, 2018

Satu IMPIAN Terwujud

Hai...
Hallo...

Lama sekali tidak menulis di blog ini.
Terlalu lamaaa saya bertapa di kaki gunung Fuji 😄
Iyaaa, saya masih tinggal di kaki gunung Fuji, Japan.

Puji Tuhan satu impian sudah terwujud.
Semoga impian yang membaca blog ini juga tercapai ya.

Percaya deh hasil tak akan pernah berkhianat pada usaha.
Usaha akan selalu membuahkan hasil...

Jika usaha teman-teman segini-gini,
maka hasilnya pun akan sigini-gini.
Nah kalau usahanya segitu-gitu,
pasti deh hasilnya pun segitu
Semoga paham maksudnya ya hehehe

Kali ini saya akan cerita, impian yang terwujud.
Akhirnya saya bisa mewujudkan impian sekolah di luar negeri,
dan bisa lulus S3 sebelum kepala 3 hihihihi (double impian).

Melihat perjalanan yang lalu sampai dititik ini,
membuat sadar bahwa untuk wujudkan impian
ternyata perlu tekad yang kuat.
perlu daya juang yang tinggi
dan pasti semangat yang tak pernah padam (sedap banget  😜)

Andai saya lupa impian saya 15 tahun lalu, saya pasti gak akan nulis ini.
Atau andai saya terpengaruh omongan banyak orang tentang sulitnya
dapat beasiswa, mungkin juga gak akan pernah dapat.
Maka perlu TEKAD KUAT untuk WUJUDKAN IMPIAN.

Nah sekarang tentang DAYA JUANG.
Saya sadar benar, bahwa saya gak pintar-pintar amat.
yang lebih pintar dari saya pasti buanyaaaakk banget.
Bahkan waktu SMA atau kuliah S1 saya buka yang termasuk golongan gemilang.
Tapi ternyata saya mampu juga lho hehehe
Iya, karena saya berusaha, saya berJUANG untuk wujudkan impian saya.
Banyak yang pintar tapi terkadang kalah dengan yang berdaya juang tinggi.
So, buat kalian yang sudah dikaruniai kepintaran, please berJUANGlah.
Berjuang wujudkan impian kalian, bergeraklah....maka semesta akan mendukungmu.

Yang terakhir adalah semangat.
Ya, apalagi yang kita punya selain semangat.
Ini ceritanya agak melo.
Karena di akhir studi, saya kehilangan separuh jiwa saya.
Ayah tercinta, kembali kepangkuan Tuhan Yang Maha Esa.

Rasanya kacau sudah pasti,
Kenapa Ayah gak nunggu putrinya ini untuk menyelesaikan studi?
Kenapa? Kenapa? Kenapa lain nya terus selalu berkecamuk dalam pikiran.

Tapi selalu ingat pesan ayah bahwa:
"Apa yang kita inginkan, belum tentu kita dapatkan.
Teruslah lakukan yang terbaik."

Deemmm, langsung jadi inget harus lakukan yang terBAIK.
Meski Ayah gak bisa lihat putrinya WISUDA yang ketiga kali.
Tapi semoga Ayah tersenyum dari surga.
Jadi berusaha, mengumpulkan SEMANGAT yang tersisa.
Untuk menyelesaikan studi.
Meski mundur satu semester, akhirnya gelar PhD itu bisa didapat juga.
Tepat setahun setelah kepergian Ayah 😭
Antara sedih dan terharu, bisa pas banget di bulan yang sama Ayah gak ada.
Gelar Doctor itu akirnya tersemat barisan akhir nama saya.
Pasti ini karena semesta mendukung 😇

Untuk teman-teman yang masih berjuang mencapai impiannya.
Ingat selalu 3 hal ini:
Tekat kuat, daya juang dan semangat.

Dan semoga segala impian teman-teman bisa terwujud.
Amin


Salam penuh kasih,
dari seorang pejuang impian
di Negeri Matahari terbit.




Wednesday, October 29, 2014

Sebuah Pencapaian Mimpi

Teruntuk: Upline dan dline di Jaringan Oriflameku


Akhirnya per- 1 Oktober 2014 lalu saya resmi tidak menjadi member Oriflame lagi. Saya coba untuk login di web tetapi tidak bisa karena mungkin tepat setahun saya tidak melakukan aktivitas di Oriflame. Ada rasa senang bercampur sedih saat tau nomor ID sudah tidak dapat dipakai lagi. Senang karena saya tidak akan menghambat pertumbuhan jaringan grup oriflame Upline lagi. Dan terasa sedih karena saya pasti sudah mengecewakan mereka yang mau bergabung dan mempunyai mimpi yang sama dengan saya untuk sukses bersama di Oriflame melalui jaringan d'BC-network.

Tapi semua pilihan ada resiko yang harus ditanggungnya. Saya hari ini mencoba menulis untuk memberanikan diri menanggung resiko atas pilihan saya. Tahun lalu saya memilih untuk melanjutkan studi S3 ke Jepang. Hal ini yang akhirnya memaksa saya untuk fokus pada mimpi saya yang sudah ada dalam genggaman. 

Sepuluh tahun lalu saya mimpi untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri. Saat itu saya masih di duduk dibangku SMA. Rasa mustahil dan tak mungkin selalu ada dalam benak anak SMA saat itu. Mimpi 10 tahun lalu itu sekarang saya dapatkan. Selama 10 tahun saya tidak hanya berdiam diri. Saya mencoba untuk mencari jalan agar bisa sampai di sini. Sama dengan bisnis yang kita jalani teman-temanku yang hebat. Di bisnis Oriflame di jaringan d'BC-network semua mimpi kita tidak akan ditertawakan. Semua orang bisa bermimpi apa saja. Dan terbukti siapa yang terus bersemangat dan tak pernah menyerah mengejar mimpinya pasti akan sampai di puncak yang diinginkan. Selama 8 tahun perjalan d'BC-network telah mewujudkan mimpi setiap orang yang terus berusaha dan tak pernah menyerah. 


Tahun 2010 adalah kali kedua saya mendaftarkan diri sebagai member Oriflame. Sebelumnya saya pernah mendaftar pada tahuan 2006 karena suka membeli produknya, hanya sebagai konsumen saja. Lama tidak membeli produknya dan di tahun 2010 seorang teman yang dulu memperkenalkan Oriflame mengajak saya mendaftara lagi. Kali ini, saya dijelaskan banyak hal yang bisa didapat melalui bisnis Oriflame jika kita sungguh-sungguh mengerjakan. Melihat begitu jelas pemaparannya dan sepertinya sangat menjanjikan bisnisnya maka saya putuskan untuk mendaftar lagi. Dan Mba Elya Afifah resmi menjadi Upline saya per September 2010. Mba Elya adalah wanita yang begitu bersemangat, sorang istri dan ibu dari 2 orang anak yang ingin membahagiakan keluarganya. Saya banyak berterimakasih padamu mba. Tumbuh bersama jaringan mba, saya belajar banyak hal. Termasuk belajar untuk terus menjaga mimpi saya dan juga mewujudkannya. Untuk mba Elya: "Terima kasih sudah terus mengajari saya untuk membina jaringan. Terima kasih sudah sabar bimbing saya sebagai dline. Saya banyak belajar dari mba untuk sebuah arti kesabaran. Semoga mba sekeluarga selalu diberikan berkat dan rahmat dari Tuhan. Semoga mba cepet Diamond yach :) dan dapat CRVnya "

Di bisnis Oriflame ini juga saya mendapatkan banyak teman dan kenalan. bahkan dari bergabai daerah yang belum saya kunjungi sekalipun. Kok bisa ya? Ya pasti bisa....karena bisnis Oriflame yang saya ikuti di jaringan d'BC-network ini dirancang secanggih mungkin oleh Founder-nya mba Nadia Meutia dan mba Dini Shanti  agar bisa menjalankan bisnis ini secara on line. Jadi harusnya saya bisa ya mba.... :( TAPI (NO TAPI....Bisnis ini gak boleh ada kata tapinya :P) "TAPI maap ya mba founder yang luar biasa hebat, saya dengan rela harus memilih untuk fokus disini dulu, menyelesaikan impian saya 10 tahun lalu yang sudah saya genggam sekarang. Semangat saya..jiwa saya masih ada dalam bisnis Oriflame yang luar biasa yang memiliki andil besar dalam pencapaian mimpi saya di sini".

Kenapa saya bilang memiliki andil besar dalam pencapaian di sini? Ya..karena salah satu alasan saya gabung Oriflame bersama mba elya 4 tahun lalu karena saya ingin melanjutkan S2 dengan biaya sendiri. Saat 2010, saya baru lulus S1 dan sempat menjadi asisten dosen yang honornya belum cukup untuk biaya kuliah S2, Maka saya gabung di bisni ini. Bisnis yang bisa saya jalani sambil bekerja menjadi asisten dosen saat itu. Inget banget setiap pulang dari kerja sekirat jam 4 sore saya langsung ke kantor Oriflame untuk mengikuti training. Bagaimana juga, meski bisnis ini sangat mudah dijalankan tapi otak kita perlu diisi kan ya?! :P Agar nanti, saat kita memperkenalkan produk-produk oriflame yang sudah bagus itu, kita bisa menjelaskan keunggulan-keunggulannya dan cara menggunakannya. Bulan pertama saya gabung saya langsung bisa menerima bonus dari oriflame karena saya mencapai 6% dan mulai bulan ke tiga secara rutin, bonus-bonus dari oriflame lancar masuk ke rekening (kadang kami menyebutnya gaji dari oriflmae). Di bisnis Oriflame ini saya pernah mencapai Manajer 18% dengan gaji yang sangat lumayan. Dari bonus-bonus itulah saya tabung dan kumpulkan sehingga pada Agustus 2011 saya resmi menjadi mahasiswa S2.

Perjalanan mimpi saya 10 tahun lalu tidak pernah saya buang. Tidak pernah saya lupakan. Mungkin dulu 2005 saat S1 bukan waktu yang tepat menurut Sang Pencipta untuk saya studi di luar negeri. Mungkin waktu 2011 saat saya masuk S2 juga bukan waktu yang indah untuk studi di luar negeri. Apa saya menyerah? Apa saya berhenti berusaha? Mungkin orang lebih melihat saya menjalani semua tanpa rencana, mengalir bagai air mengikuti arus. Tapi itulah cara saya bersyukur. Saya percaya Tuhan selalu dengar doa yang kita panjatkan. Kalau hari ini belum kita dapatkan, pasti Tuhan sudah punya waktu yang indah. Itulah cara saya bersyukur. Menikmati setiap detik waktu yang diberikan sehingga kita tak akan pernah lupa betapa Tuhan memberikan semua indah pada waktunya.

Yup...semenjak menjadi mahasiswa S2, tetap bekerja menjadi asisten dosen dan member Oriflame. Membuat jadwal saya lumayan banyak. Katanya kalau kita sibuk, artinya kita berguna. Dan hal itu menjadikan saya lebih bersyukur karena bisa berguna dan bermanfaat. Media Sosial dan telepon seluler saya tidak pernah sepi. Senang rasanya..punya banyak teman melalui bisnis oriflame. Saling berbagi impian dan bersama saling mendukung untuk mewujudkan mimpi itu. Kalau teringat itu semua, saya jadi sedih.....melalui tulisan saya ini, saya mau meminta maaf kepada dline di jaringanku. "Maaf ya sudah meninggalkan bisnis yang luar biasa hebat ini. Maaf sudah membiarkan teman-teman begitu lama. Tapi saya percaya....upline saya mba Elya termasuk mba Widya akan selalu senang membantu teman-teman untuk terus mewujudkan mimpi-mimpi membahagiakan orang-oranng yang disayang".

Melalui tulisan ini pula saya mau berterima kasih pada mba Widya Putri , seorang istri dan ibu yang dengan gigih berjuang untuk bisa mencapai impiannya dan membahagiakan orang-rang tersayang disekelilingnya. "Mba Wid...kamu sangat menginspirasi mba. Saya banyak belajar dari mba untuk tidak menyerah. Maaf ya mba....saya memilih fokus menuntaskan mimpi saya yang sudah 10 tahun saya nantikan. Saya percaya kita bisa saling bekerjasama lagi, See you on the TOP ya mba Wid".

Berkat bisnis ini..berkat kekuatan jaringan yang luar biasa maka saya bisa melanjutkan S2. Dan dari studi S2 inilah yang membuka peluang saya untuk bisa studi ke luar negeri. Pada tahun 2012, akhirnya saya diterima menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar ke Jepang. Cerita kebahagian juga saya tuliskan dalam blog ini: Semua Berawal dari Sebuah IMPIAN. Saya berdoa semoga 3 bulan di Jepang (saat pertukaran pelajar) bisa menjadikan saya kembali untuk 3 tahun di Jepang. Dan teman-teman harus percaya kekuatan pikiran dan doa. Pikiran yang positif dan doa akan membawa kita mencapai impian kita.

Hari ini saya menulis seakan tidak percaya. Mimpi saya 10 tahun lalu dan tulisan blog 2 tahun lalu bisa terwujud. Saya selalu yakin bahwa Tuhan pasti dengar doa setiap umat-Nya dan pasti diberikan pada saat yang tepat...pada saat yang indah. Saat ini saya bisa melanjutkan studi S3 di Jepang bersama keluarga saya...bersama orang-orang yang saya sayangi. Luar biasa bukan? Tuhan memberikan kasih-Nya yang berlipah untuk sebuah penantian 10 tahun. Tuhan tidak hanya ijinkan saya studi di luar negeri, Tuhan juga memberikan penyemangat untuk mendampingi saya mengarungi tantangan baru di sini.

Kepada Upline dan dlineku yang luar biasa hebat. Terima kasih telah mewarnai kehidupan saya. Terima kasih telah membantu menjaga mimpi-mimpi saya. Saya percaya teman-teman pasti akan bisa mewujudkan mimpi itu dengan doa, usaha dan tekun. Kalau hari ini belum seperti yang kita inginkan, jangan menyerah ya. Jangan dibuang mimpinya. Semua sudah Tuhan siapkan untuk mereka yang mau berusaha dan tetap setia.

Dan untuk semua yang sudah membaca blog ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu. Semoga impian teman-teman bisa terwujud. Jangan menyerah ya...coba terus dan berusahalah. Ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin, maka berserahlah dan biarkan Tuhan yang merajutnya menjadi lebih indah.

Salam Cinta dan Doa
-dari mantan member oriflame
-dari mahasiswa S3
-dari seorang pemimpi yang selalu berusaha

Foto ini diambil saat panen raya buah strawberry di Shizuoka, Jepang 

Sunday, October 12, 2014

Happy 12th day

        Tanggal 12 adalah tanggal yang special banget. Tanpa disengaja banyak momen yang berkesan terjadi di tanggal 12. Dimulai dari momen yang paling bersejarah buat kehidupan kami...yess kami, aku dan Lelakiku (sebutan special untuk suamiku). Pada tanggal 12, kami mengucap janji suci di depan Altar Kudus dan disaksikan oleh orang-orang yang kami sayangi. Tanggal 12 menjadi babak baru untuk kehidupan kami. Akhirnya ada lelaki yang berani untuk berjanji, bukan hanya di hadapan Ayah dan Bunda tapi juga di hadapan Tuhan untuk selalu menjaga dan mendampingiku dalam suka dan duka, dalam untung dan malang. 

        Selanjutnya.....tepat di tanggal 12 juga, Lelakiku tiba di bandara Narita, Jepang. Lelakiku datang untuk penuhi janjinya yang pernah diucapkan, bahwa dia akan selalu menjagaku. Dengan perjuangan panjang mengurus dokumen yang amat sangat ribet. Sampai sempat membatalkan tiket pesawat karena eligibility belum keluar. Akhirnya Tuhan ijinkan kami untuk berkumpul tepat di tanggal 12. Tanggal itu bukan sengaja aku pilih. Saat memesan tiket untuk kesekian kalinya, aku tidak sengaja memilih tiket tanggal 12. Hari itu dipilih karena semua dokumen yang diperlukan telah beres. Aku tersadar kalau hari itu tanggal 12 setelah tiba di apartement, saat Lelakiku mengeluarkan parfume oleh-olehnya dari Italy dan bilang: "happy 12th day honey". Memang setiap bulan setiap tanggal 12, kami saling memberi ucapan untuk tanggal bersejarah kami. Dan ternyata tanggal 12 kali ini semakin menambah momen bersejarah untuk kami. 

        Karunia ditanggal 12 pun masih berlanjut. Dibulan berikutnya tepat ditanggal 12 juga, Lelakiku mendapatkan pekerjaan di Jepang. Setelah beberapa minggu mencari-cari pekerjaan yang tak kunjung datang. Sempat sedih dan aku pun sempat nangis-nangis bombay. Gak rela harus berjauhan lagi jika Lelakiku tidak dapat pekerjaan di Jepang karena artinya Lelakiku harus berangkat berlayar lagi. Dan tiba-tiba disuatu pagi hari telepon genggamku berbunyi, ada telepon masuk dari nomor tak dikenal. Saat diangkat langsung ada suara di seberang sana nyerocos menggunakan bahasa Jepang. Dengan kemampuan bahasa Jepang alakadar yang aku bisa, mencoba memahami informasi yang disampaikan. Dan intinya: Ashita, anata no otto-san wa jimusho ni kitekudasai (besok, suamimu silahkan datang ke kantor). Setelah tutup telepon hanya diam...senyum...peluk Lelakiku yang masih bingung kenapa istrinya senyum tapi mata berlinang-linang. Dan sambil peluk erat ku bilang...."Honey diterima kerjaaaaa..... :)". Senang banget rasanya ya Tuhan. Artinya gak akan ada lagi drama di malam hari yang mewek karena harus inget akan berjauhan. Dan hari pertama Lelakiku kerja itu adalah tanggal 12. Dasyat ya! Betapa tanpa kita rencanakan Rahmat dan Berkat dari Tuhan itu sangat berlimpah. Dan kami semakin mensyukuri bahwa tanggal 12 itu memang special banget.

        Dan setelah tanggal-tanggal 12 bersejarah nan indah itu, kami gak akan pernah lupa setiap bulan ditanggal 12. Sekian dulu cerita beberapa momen indah tanggal 12. Kami yakin, akan banyak rencana indah yang sudah Tuhan rajut untuk kami di tanggal 12 lainnya.

Hari ini tepat tanggal 12 Oktober 2014.
Happy 12th day Lelakiku...
Happy 12th day mysuperboy....
Happy 12th day universe...








Wednesday, January 22, 2014

Sempurna

"Dia berada di sini bukan karena aku sempurna.
Dia ada di sini karena dia tau aku tak sempurna."

Kalimat itu yang mungkin tepat,
untuk menggambarkan alasan 
mengapa dia ada di sini saat ini.

Dia rela menghentikan citanya
keliling dunia untuk menemaniku
mewujudkan mimpi.
Aku....tau benar bagaimana dia berjuang
saat itu untuk sebuah citanya agar 
bisa menyebrangi samudra.
Dan sekarang aku juga tau bagaimana dia 
merelakan semua itu terhenti hanya untuk
berada di sini....ya...di sini memaniku.

Keberadaannya di sisiku saat ini,
memberi energi baru yang luar biasa padaku.
Suatu energi yang belum pernah
ku rasakan sebelumnya.

Dia tak hanya memberikan cintanya
dengan kata padaku.
Dia tuntunku menuntaskan impian di sini.
Wujud nyata dari sejuta kata cinta.

Dia tau aku tak sempurna, 
karena itu dia ada di sini bersamaku.
Keberadaannya di sisiku 
menunjukan betapa dia memiliki
cinta yang SEMPURNA.




Dedicated to my husband 

     =with love=
Mrs. Stefanus Mario 

Sunday, December 22, 2013

Cinta (untuk) Ibu

Ibu....terima kasih untuk cintamu.
Setiap proses yang ku lalui hingga kini
selalu dengan restumu.

Teringat sejak kecil selalu 
berpeluh kesah dipangkuanmu.
Dengan setia ibu dengar celotehanku.
Dengan bijak ibu menanggapi ceritaku.
Dengan senyum ibu hapus air mataku.
Dengan lembut ibu usir semua bimbangku.
Dan dengan doa ibu restui setiap langkahku.

Bangga menjadi putri kecilmu...
Ibu tak hanya mendidik kami
(Aku dan Mas Ari kakakku)
Tapi ibu juga mendidik mereka
anak bangsa....murid ibu.
Ibu pasti guru yang baik tuk mereka.
Dan ibu adalah guru terhebat tuk kami.

Tepat di bulan ini Desember 2013.
Ibu menuntaskan tugas sebagai 
Pendidik Anak Bangsa.
Tugas Ibu untuk membatu mencerdaskan
Generasi Penerus bangsa ini mungkin 
sudah tuntas secara administrasi.
Tapi aku percaya kalau murid ibu 
tetap semangat untuk meraih mimpi mereka.
Seperti putri kecilmu ibu
yang ibu ajari untuk
selalu semangat mengejar cita.
Semangat itu yang menjadikan putri kecilmu
ada di sini....di negeri impiannya....negeri Sakura.
Dengan senyum tahun lalu, 
Ibu hapus bimbangku tuk ada di sini.
Dengan doa 3 bulan lalu,
Ibu restui keberangkatanku ke negara ini.

Ingin rasanya mengucapkan kata
"Terima kasih untuk cinta ibu"
langsung dari bibir ini dan
mencium ibu kemudian berbaring 
dipangkuan ibu tuk melanjutkan
celotehanku yang tak pernah habis.

Ibu adalah sosok dalam hatiku
Ibu adalah inspirasiku
Ibu adalah sahabatku 
Ibu adalah bahagiaku

Tak tergantikan hangatnya
dekapan tanganmu
Tak tergantikan lembutnya 
belayanmu
Tak tergantikan damainya
senyummu

Selamat Hari Ibu untuk Ibuku sayang.

Selamat Hari Ibu juga untuk Mamiku.
Terima kasih telah melahirkan lelaki hebat
yang penuh cinta kasih menjagaku,
dan menuntunku berjuang mengejar cita.

Dan....
Selamat Hari Ibu untuk semua ibu di dunia.
Kehidupan dimulai sejak dari setitik benih 
yang ada dalam rahim seorang ibu.

                   We love you mom


=with love=
Putri kecilmu 








Wednesday, October 23, 2013

Seharusnya

Shizuoka, 23 Oktober 2013

Seharusnya malam ini saya ada di Jogja.
Seharusnya malam ini bersama mereka yang ku sayang.
Seharusnya malam ini mejadi malam
yang dinantikan 2 tahun lalu.

Tapi...
Malam ini saya berada di Negara impian.
Malam ini saya mengerjakan yang saya impikan pula.
Malam ini juga yang saya nanti beberapa
tahun yang lalu.

Rasanya malam ini sangatlah berbeda.
Ya...memang berbeda "seharusnya".
Berbeda karena esok adalah hari wisudaku.
Hari yang saya nantikan dan perjuangkan 
selama 2 tahun lamanya.
Hari yang juga saya janjikan dan
akan saya persembahkan untuk
Ayahanda dan Ibunda.
Tapi semua esok pagi hanya akan 
jadi hari "seharusnya",
karena hari wisuda itu tidak akan pernah
saya hadiri bersama mereka yang kusayang.

Sedih....itu sudah pasti
Saat teringat esok pagi "seharusnya" 
memakai toga dengan slempang yang istimewa.
Saat teringat tidak dapat menepati janji
pada Ayah dan Bunda tuk dapat 
menyaksikan putrinya ini wisuda untuk
kedua kali.

"Ayah...Bunda...maafkan putrimu ini
tak dapat penuhi janji esok hari 
karena sedang berjuang mengejar
mimpi yang lain. Doakan putri kecilmu ini
dapat mewujudkanya 3 tahun lagi. 
Membawa Ayah dan Bunda menyaksikan
ananda wisuda kembali meski harus
membuat engkau menanti,
semoga tetap membuat bahagia kelak."

=with love=
VLA


Monday, December 10, 2012

Di sini kita semua bersaudara


Tepat seminggu lagi saya akan kembali ke Tanah Air.
Senang……itu sudah pasti.
Karena setumpuk rindu ini sudah tak tertahan.

Dibalik rasa senang ada rasa lain yang menggelitik.
Rasa yang sudah terbangun sejak saya petama datang.
Rasa yang membuat saya memiliki banyak saudara di sini.

Kembali mengenang saat saya pertama datang…
Rasanya begitu asing….tak kenal siapun di sini.
Dalam hati berkata:
Bagaimana saya akan mampu bertahan berbulan bulan disini?
Saat itu ingin rasanya kembali pulang ke Tanah Air.

Tapi perjuangan belum dimulai.
Akankah kalah sebelum berperang?
Baiklah mari kita coba…
Kataku dalam hati, sambil menyemangati diri.

Saat memasuki ruang pertemuan di kampus,
Untuk acara penyambutan.....
Cling..cling..tiba-tiba melihat Indonesian people.
Yah itulah Mr. Radix, mahasiswa dari Indonesia,
yang pertama saya jumpai di kampus.

Sedikit ada pencerahan rasanya waktu itu.
Dan benar saja, tanpa saya bertanya apa2,
Mr. Radix sudah sangat sigap memberikan informasi
tentang kampus dan sekitarnya.
Dan malam harinya saya diundang untuk makan malam
besama dengan Ny. Radix.
Saya ingat benar….kami makan soto waktu itu,
Special dimasak oleh mba Yuyun (Ny. Radix)

Terasa punya kakak dan keluarga baru di sini.
Perjumpaan saya dengan orang dari Indonesia,
tidak berhenti sampai situ saja.
Seminggu setelah makan malam itu,
saya diundang oleh Mr. Radix kesuatu acara.
Acara kali ini bukan di rumah Mr. Radix,
Tetapi di rumah orang Indonesia juga.
Mr. Bambang nama sang pemilik rumah…

Dan taraaaaaa…ternyataaaaa……
banyak orang Indonesia di Shizuoka.
Wah ternyata saya tidak sendirian di sini.
Saya punya teman dan keluarga baru.
Semuanya saling akrab dan seperi saudara.
Meski pun berasal dari daerah yang berbeda
dan dari latar belakang yang berbeda pula,
tetapi itu tidak menjadikan kami berbeda disini.















Ada teh Heli dan teh Irma beserta 
dek Kay (anak the Irma) yang tinggal satu aparto
dan sering mengundang saya makan bersama….
#makasih ya teh

Ada mba Zulia, yang baik hati mengajarkan
kata2 Nihonngo untuk saya….
dan berkenan mengajak jalan2 walau belum kesampean
#maap ya mba kemarin gagal J

Ada mas Bagus yang membantu saya mencari
lokasi Gereja terdekat….karena sebelumnya
saya ke Gereja di Kusanagi yang membutuhkan
waktu 40 menit dengan bersepeda.
#makasih ya mas Bagus

Ada teh Ina dan suami, kak Feby dan suami,
teh Lala dan suami, teh Lely dan suami,
pak Anung, pak Navis, pak Nazrulah, pak Muja
yang walaupun jarang bertemu tetapi tetap rame
kalau ada acara kumpul bersama….

Dan yang pasti ada sang pemilik Rumah
pak Bambang dan teh Nia (Ny. Bambang)
lengkap dengan dua putranya
Kakak Yuuta dan kakak Ryuu
yang membantu saya sehingga 
bisa menghubungi keluarga di Indonesia 
dengan numpang wifi tiap weekend, 
atau kadang malah tiap hari….
(skalian numpang makan hehehe)
#makasih ya pak bambang dan teh Nia

Dan RASA inilah yang menggilitik hati saya,
Manakala saya ingat, seminggu lagi saya akan
kembali ke Tanah Air…..
Rasa rindu akan suasana akrab yang saling menghargai
Rasa persaudaraan sebagai orang se-Tanah Air…

Terima kasih semua warga Formashi
Untuk sebuah pengalaman luar biasa
tinggal di negeri orang….

Semoga kita diberi kesempatan
untuk bisa berjumpa lagi…..



Monday, November 26, 2012

Waktu yang tepat

photo by: admin
Adakah diantara kita mengetahui 
kapan waktu yang tepat itu?
Sering kita menunda waktu, 
dan menunggu waktu yang tepat itu datang.

Mungkin yang terjadi adalah kita sia siakan waktu kita.

Waktu = kehidupan; oleh sebab itu, sia siakan waktu dan hidup anda, atau kuasai waktu dan hidup anda.
Alan Lakein

Kita tidak dapat memilih waktu yang tepat itu kapan.
Karena waktu akan terus berjalan dan tidak pernah menunggu kita 
untuk siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka.

Apakah ini saat yang tepat atau tidak tepat, 
hanya itulah waktu yang kita miliki.
Art Buchwald


Sering kita menyesali suatu kejadian karena merasa terlambat... 
dan menggunakan kata seandainya...untuk meratapi penyesalan.

Seperti pengalaman kakek tua yang sangat menyesal
karena telah banyak menunda waktu....

Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” 
Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. 
Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.

Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu” 

Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya
untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja, 
sementara lainnya sudah asyik bercengkrama 
meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan 
tanpa memperdulikan si kakek.

Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga 

dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. 
Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya 
membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.

Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, 

Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek 
yang sedang kehausan meneguk air.

Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras 

tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan” 
Jawab si kakek bijak.

Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak, 

sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya
 pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.

Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda

 pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku” 
Balas si kakek dengan tenang

Kami tidak mengerti maksud bapak ?

Dulu gara-gara aku menunda-nunda 
membawa anakku 
yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal. 
Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja. 
Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi 
karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya.
 Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya 
semuanya sudah terlambat” 

Setelah itu istriku pun meninggalkanku. 

Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah 
dan ada keinginan untuk meminta maaf 
tapi selalu aku tunda dengan alasan 
untuk mencari waktu yang tepat 
hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal 
dan aku masih saja belum menyampaikan maafku” 
Si kakek melanjutkan penyesalannya, 
semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong 
mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.

Aku menyesal atas kelalaianku 
dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal, 
sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri 
bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. 
Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab 
yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya
(sumber: menunda pekerjaan menabung derita)


Banyak kejadian yang menjadikan orang mengerti
betapa berharganya waktu yang kita miliki
sehingga tidak ingin menunda waktunya
untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya.

Kita tidak pernah tau kapan waktu yang tepat itu.
Kita juga tidak akan tau apakah kita masih punya 
banyak waktu atau tidak.

Mari kita selesaikan tugas kita selagi kita diberi waktu.
Mari kita lakukan yang terbaik untuk mereka yang kita sayang,
sebelum kita terlambat dan hanya mendapatkan penyesalan.

Thursday, November 15, 2012

Kehilangan Kunci Sepeda yang Membawa Berkah....


Tadi malam, saya janjian dengan teh Heli Siti untuk main ke rumahnya.
Kami janjian di parkiran sepeda,
karena kami berdua menggunakan sepeda ke kampus.

Saat berjalan menuju parkir sepeda, ternyata kunci saya tidak ada...
dan saya kembali ke lab yang berada di lantai 3 untuk mencarinya.
Sudah saya bongkar tas dan laci meja tapi juga tidak saya temukan.

Akhirnya saya putuskan untuk berlari menuju tempat parkir sepeda,
karena pasti teh Heli sudah menunggu disana.

Dan benar saja, ternyata teh Heli sudah menunggu
dengan sabar di parkiran sepeda.
Menunggu dengan kedinginan pula pastinya.
(maap ya teh sudah membuat menunggu lama)

Kamipun tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah teh Heli.
Kami berdua berjalan kaki, karena saya tidak membawa sepeda.
Kurang lebih ada mungkin 1 km jarak kampus ke rumah teh Heli.

Mungkin karena jalan sambil cerita kehebohan saya mencari kunci,
hingga tidak terasa akhirnya sampai juga di rumah teh Heli.
Hangat terasa dalam rumah, karena di luar udara sangat dingin.

Sesampainya di rumah,
teteh langsung memasak untuk makan malam.
Sangat memahami sekali
anak kos satu ini pasti belum makan hehehe
Dan makanan spesial ala Chef Heli pun jadi...

Sembari makan, kami berbincang-bincang,
dan sayapun bercerita memiliki keinginan
semoga diberi kesempatan untuk kembali kesini
melanjutkan studi saya.
(semoga Tuhan  memberi jalan)

Tak terasa waktu sudah tengah malam.
Karena tidak membawa sepeda dan sudah malam pula.
Maka teteh menawarkan untuk menginap.
Dengan senang hati maka saya pun menginap di rumah teh Heli.

Malam itu mungkin suhu udara mencapai 10 derajat C.
Sangat dingin...tetapi saya bisa tidur dengan nyenyak
karena kasur teh Heli menggunakan penghangat.
Dan baru malam itu juga saya bisa tidur dengan berbujur lurus
karena bisanya harus meringkuk kedinginan.
Tidur yang nyenyak membuat saya pagi ini sangat segar....

Belum selesai disitu saja...
saya bangun dan kemudian sudah disambut
dengan tawa lucu dedek Kay...
Dan tentu saja sarapan spesial
yang kali ini dibuat oleh Chef Irma Rahma
Nasi kuning, ayam kecap dan ikan goreng...
Sarapan yang luar biasa...

Mungkin saja kalu kunci sepeda saya tidak hilang.....
saya tidak menginap di rumah teh Heli dan teh Irma
saya juga tidak merasakan tidur nyenyak yang hangat
saya juga tidak sarapan special dari teh Irma

Terima kasih ya teh Heli dan teh Irma
untuk malam yang indah dan pagi yang cerah ^_^

 Mungkin cerita ini hanya sebagian kecil
dari banyak kejadian yang pernah saya alami.
Bahwasanya dibalik setiap yang terjadi pada kita
pasti sudah Tuhan persiapkan yang terbaik.
Tuhan selalu punya rencana terindah
yang terkadang tidak pernah kita fikirkan.

Terima kasih Tuhan untuk semua rancangan 
yang sudah Engkau persiapkan bagiku
Ajari aku selalu bersyukur 
untuk semua nikmat yang Engkau berikan.