Monday, December 10, 2012

Di sini kita semua bersaudara


Tepat seminggu lagi saya akan kembali ke Tanah Air.
Senang……itu sudah pasti.
Karena setumpuk rindu ini sudah tak tertahan.

Dibalik rasa senang ada rasa lain yang menggelitik.
Rasa yang sudah terbangun sejak saya petama datang.
Rasa yang membuat saya memiliki banyak saudara di sini.

Kembali mengenang saat saya pertama datang…
Rasanya begitu asing….tak kenal siapun di sini.
Dalam hati berkata:
Bagaimana saya akan mampu bertahan berbulan bulan disini?
Saat itu ingin rasanya kembali pulang ke Tanah Air.

Tapi perjuangan belum dimulai.
Akankah kalah sebelum berperang?
Baiklah mari kita coba…
Kataku dalam hati, sambil menyemangati diri.

Saat memasuki ruang pertemuan di kampus,
Untuk acara penyambutan.....
Cling..cling..tiba-tiba melihat Indonesian people.
Yah itulah Mr. Radix, mahasiswa dari Indonesia,
yang pertama saya jumpai di kampus.

Sedikit ada pencerahan rasanya waktu itu.
Dan benar saja, tanpa saya bertanya apa2,
Mr. Radix sudah sangat sigap memberikan informasi
tentang kampus dan sekitarnya.
Dan malam harinya saya diundang untuk makan malam
besama dengan Ny. Radix.
Saya ingat benar….kami makan soto waktu itu,
Special dimasak oleh mba Yuyun (Ny. Radix)

Terasa punya kakak dan keluarga baru di sini.
Perjumpaan saya dengan orang dari Indonesia,
tidak berhenti sampai situ saja.
Seminggu setelah makan malam itu,
saya diundang oleh Mr. Radix kesuatu acara.
Acara kali ini bukan di rumah Mr. Radix,
Tetapi di rumah orang Indonesia juga.
Mr. Bambang nama sang pemilik rumah…

Dan taraaaaaa…ternyataaaaa……
banyak orang Indonesia di Shizuoka.
Wah ternyata saya tidak sendirian di sini.
Saya punya teman dan keluarga baru.
Semuanya saling akrab dan seperi saudara.
Meski pun berasal dari daerah yang berbeda
dan dari latar belakang yang berbeda pula,
tetapi itu tidak menjadikan kami berbeda disini.















Ada teh Heli dan teh Irma beserta 
dek Kay (anak the Irma) yang tinggal satu aparto
dan sering mengundang saya makan bersama….
#makasih ya teh

Ada mba Zulia, yang baik hati mengajarkan
kata2 Nihonngo untuk saya….
dan berkenan mengajak jalan2 walau belum kesampean
#maap ya mba kemarin gagal J

Ada mas Bagus yang membantu saya mencari
lokasi Gereja terdekat….karena sebelumnya
saya ke Gereja di Kusanagi yang membutuhkan
waktu 40 menit dengan bersepeda.
#makasih ya mas Bagus

Ada teh Ina dan suami, kak Feby dan suami,
teh Lala dan suami, teh Lely dan suami,
pak Anung, pak Navis, pak Nazrulah, pak Muja
yang walaupun jarang bertemu tetapi tetap rame
kalau ada acara kumpul bersama….

Dan yang pasti ada sang pemilik Rumah
pak Bambang dan teh Nia (Ny. Bambang)
lengkap dengan dua putranya
Kakak Yuuta dan kakak Ryuu
yang membantu saya sehingga 
bisa menghubungi keluarga di Indonesia 
dengan numpang wifi tiap weekend, 
atau kadang malah tiap hari….
(skalian numpang makan hehehe)
#makasih ya pak bambang dan teh Nia

Dan RASA inilah yang menggilitik hati saya,
Manakala saya ingat, seminggu lagi saya akan
kembali ke Tanah Air…..
Rasa rindu akan suasana akrab yang saling menghargai
Rasa persaudaraan sebagai orang se-Tanah Air…

Terima kasih semua warga Formashi
Untuk sebuah pengalaman luar biasa
tinggal di negeri orang….

Semoga kita diberi kesempatan
untuk bisa berjumpa lagi…..



Monday, November 26, 2012

Waktu yang tepat

photo by: admin
Adakah diantara kita mengetahui 
kapan waktu yang tepat itu?
Sering kita menunda waktu, 
dan menunggu waktu yang tepat itu datang.

Mungkin yang terjadi adalah kita sia siakan waktu kita.

Waktu = kehidupan; oleh sebab itu, sia siakan waktu dan hidup anda, atau kuasai waktu dan hidup anda.
Alan Lakein

Kita tidak dapat memilih waktu yang tepat itu kapan.
Karena waktu akan terus berjalan dan tidak pernah menunggu kita 
untuk siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka.

Apakah ini saat yang tepat atau tidak tepat, 
hanya itulah waktu yang kita miliki.
Art Buchwald


Sering kita menyesali suatu kejadian karena merasa terlambat... 
dan menggunakan kata seandainya...untuk meratapi penyesalan.

Seperti pengalaman kakek tua yang sangat menyesal
karena telah banyak menunda waktu....

Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” 
Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. 
Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.

Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu” 

Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya
untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja, 
sementara lainnya sudah asyik bercengkrama 
meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan 
tanpa memperdulikan si kakek.

Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga 

dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. 
Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya 
membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.

Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, 

Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek 
yang sedang kehausan meneguk air.

Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras 

tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan” 
Jawab si kakek bijak.

Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak, 

sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya
 pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.

Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda

 pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku” 
Balas si kakek dengan tenang

Kami tidak mengerti maksud bapak ?

Dulu gara-gara aku menunda-nunda 
membawa anakku 
yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal. 
Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja. 
Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi 
karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya.
 Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya 
semuanya sudah terlambat” 

Setelah itu istriku pun meninggalkanku. 

Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah 
dan ada keinginan untuk meminta maaf 
tapi selalu aku tunda dengan alasan 
untuk mencari waktu yang tepat 
hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal 
dan aku masih saja belum menyampaikan maafku” 
Si kakek melanjutkan penyesalannya, 
semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong 
mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.

Aku menyesal atas kelalaianku 
dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal, 
sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri 
bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. 
Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab 
yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya
(sumber: menunda pekerjaan menabung derita)


Banyak kejadian yang menjadikan orang mengerti
betapa berharganya waktu yang kita miliki
sehingga tidak ingin menunda waktunya
untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya.

Kita tidak pernah tau kapan waktu yang tepat itu.
Kita juga tidak akan tau apakah kita masih punya 
banyak waktu atau tidak.

Mari kita selesaikan tugas kita selagi kita diberi waktu.
Mari kita lakukan yang terbaik untuk mereka yang kita sayang,
sebelum kita terlambat dan hanya mendapatkan penyesalan.

Friday, November 16, 2012

`Ranu Kumbolo`-nya Gunung Fuji, Japan

Kalau kalian suka berpetualang dengan alam....
Pasti tau betapa indahnya danau Ranu Kumbolo
Mungkin ada yang sudah pernah melihat langsung..
Mungkin juga melihatnya dari media lain...
Atau juga seperti saya hanya melihat dari foto-foto
yang teman saya tunjukan.
Meskipun saya belum pernah melihatnya langsung.
Tapi saya percaya bahwa danau Ranu Kumbolo itu indah.

Mungkin keindahannya hampir sama jika dibandingkan
dengan sebuah danau yang ada di kaki Gunung Fuji, Japan.
Danau itu bernama danau Tanuki  yang berada di daerah
Fujinomiya, Shizuoka Prefecture, Japan.

Kebetulan pada tanggal 04 Novemebr 2012,
saya berkesempatan mengunjungi danau yang indah itu.
Kalau dilihat-lihat dan dibandingakan
dengan foto danau Ranu Kumbolo sepertinya hampir sama.

Karena ditepi danau bisa dijadikan tempat kemah juga lho
Gunung Fuji dari tepi danau Tanuki


















Dari bagian sisi danau yang lain,
kita bisa melihat seolah air danau seperti cermin.

Danau Tanuki dan Gunung Fuji
















Saat saya datang, bunga sakura belum berkembang.
Sehingga hanya foto ini yang saya dapatkan

Gunung Fuji dengan bingkai ranting tanaman sakura
















Meskipun belum berkesempatan
menikmati indahnya gunung Fuji dengan bunga Sakura.
Tapi saya mendapatkan keindahan lainnya.
Saya bisa melihat indahnya gunung Fuji dan
daun yang berubah warna

Gunung Fuji dan warna warni dedaunan


















Saya, Gunung Fuji dan warna warni dedaunan
















Saya memang belum pernah ke Semeru
dan melihat danau Ranu Kumbolo secara langsung.
Tapi saya tau pasti indah karena melihat berbagai foto
tentang Ranu Kumbolo.
Saya yakin kelak suatu hari nanti
saya diijinkan untuk bisa menikmatinya langsung.

Saya bagikan foto ini untuk teman-teman,
agar kita saling berbagi keindahan yang Tuhan berikan.

Dan semoga teman-teman
yang belum sempat berkunjung ke danau Tanuki,
diberi kesempatan untuk bisa melihat
dan merasakan keindahan gunung Fuji secara langsung.

Thursday, November 15, 2012

Kehilangan Kunci Sepeda yang Membawa Berkah....


Tadi malam, saya janjian dengan teh Heli Siti untuk main ke rumahnya.
Kami janjian di parkiran sepeda,
karena kami berdua menggunakan sepeda ke kampus.

Saat berjalan menuju parkir sepeda, ternyata kunci saya tidak ada...
dan saya kembali ke lab yang berada di lantai 3 untuk mencarinya.
Sudah saya bongkar tas dan laci meja tapi juga tidak saya temukan.

Akhirnya saya putuskan untuk berlari menuju tempat parkir sepeda,
karena pasti teh Heli sudah menunggu disana.

Dan benar saja, ternyata teh Heli sudah menunggu
dengan sabar di parkiran sepeda.
Menunggu dengan kedinginan pula pastinya.
(maap ya teh sudah membuat menunggu lama)

Kamipun tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah teh Heli.
Kami berdua berjalan kaki, karena saya tidak membawa sepeda.
Kurang lebih ada mungkin 1 km jarak kampus ke rumah teh Heli.

Mungkin karena jalan sambil cerita kehebohan saya mencari kunci,
hingga tidak terasa akhirnya sampai juga di rumah teh Heli.
Hangat terasa dalam rumah, karena di luar udara sangat dingin.

Sesampainya di rumah,
teteh langsung memasak untuk makan malam.
Sangat memahami sekali
anak kos satu ini pasti belum makan hehehe
Dan makanan spesial ala Chef Heli pun jadi...

Sembari makan, kami berbincang-bincang,
dan sayapun bercerita memiliki keinginan
semoga diberi kesempatan untuk kembali kesini
melanjutkan studi saya.
(semoga Tuhan  memberi jalan)

Tak terasa waktu sudah tengah malam.
Karena tidak membawa sepeda dan sudah malam pula.
Maka teteh menawarkan untuk menginap.
Dengan senang hati maka saya pun menginap di rumah teh Heli.

Malam itu mungkin suhu udara mencapai 10 derajat C.
Sangat dingin...tetapi saya bisa tidur dengan nyenyak
karena kasur teh Heli menggunakan penghangat.
Dan baru malam itu juga saya bisa tidur dengan berbujur lurus
karena bisanya harus meringkuk kedinginan.
Tidur yang nyenyak membuat saya pagi ini sangat segar....

Belum selesai disitu saja...
saya bangun dan kemudian sudah disambut
dengan tawa lucu dedek Kay...
Dan tentu saja sarapan spesial
yang kali ini dibuat oleh Chef Irma Rahma
Nasi kuning, ayam kecap dan ikan goreng...
Sarapan yang luar biasa...

Mungkin saja kalu kunci sepeda saya tidak hilang.....
saya tidak menginap di rumah teh Heli dan teh Irma
saya juga tidak merasakan tidur nyenyak yang hangat
saya juga tidak sarapan special dari teh Irma

Terima kasih ya teh Heli dan teh Irma
untuk malam yang indah dan pagi yang cerah ^_^

 Mungkin cerita ini hanya sebagian kecil
dari banyak kejadian yang pernah saya alami.
Bahwasanya dibalik setiap yang terjadi pada kita
pasti sudah Tuhan persiapkan yang terbaik.
Tuhan selalu punya rencana terindah
yang terkadang tidak pernah kita fikirkan.

Terima kasih Tuhan untuk semua rancangan 
yang sudah Engkau persiapkan bagiku
Ajari aku selalu bersyukur 
untuk semua nikmat yang Engkau berikan.

Monday, October 15, 2012

Semua Berawal dari Sebuah IMPIAN

whit my Sensei and my friends


Shizuoka, Japan.
18 September 2012

Taraaaaa……
Pagi ini saya menginjakan kaki di negeri sakura.
Suatu negeri yang dari awal kuliah pengen banget sampe disini.
Dan sekarang saya ada di sini,
di tempat yang namanya saya tulis besar-besar di dinding kamar.

Kalau dipikir-pikir rasanya gak mungkin untuk saya berada ditempat ini
Saya bukan mahasiswa luar biasa…
Lulus sarjana bukan dengan predikat cumlaude
Kemampuan bahasa asing saya hanya pas-pasan….
Dan bukan dari keluarga yang ”tajir gila” untuk bisa biaya sendiri.
Sering banget pengen buang jauh-jauh yang namanya skolah ke luar negeri.
Tapi yang namanya impian, tetap saja selalu mengusik dalam pikiran.
Mulai deh list satu demi satu apa aja ”senjata”
yang dibutuhkan untuk bisa ke negeri sakura.
Mulai dari ambil les English, TOEFL,
sampe beli deh buku-buku belajar praktis bahasa….
Dan cari info sana sini tentang skolah ke luar negeri.
Kadang sampe buku motivasi juga dibaca….hehehe
Yah namanya juga usaha…..

Ngomonng-ngomong tentang motivasi,
Em…ini potensi yang paling besar yang saya punya dalam menjaga mimpi.
Pernah dapet suatu wejangan:
“klo kita punya impian tu ditulis besar-besar trus ditempel deh tu didinding kamar.
Biar tiap hari diliat trus jadi semangat tuk mencapainya”
Dan ada juga yang bilang:
“Semakin kita sering ngomongin impian kita ke orang lain,
semakin bwat kita semangat tuk bisa mencapainya”

Semuanya itu saya lakukan lho,
mulai dari nulis KULIAH KE JEPANG besar-besar
trus ditempel deh di dinding kamar.
Dan juga cerita ke orang-orang terdekat saya
(mungkin sahabat2 saya bosen kali ya denger impian saya tuk skolah ke Jepang)
Karena tiap ngobrol santai saya selalu bilang:
“Ich pengen banget bisa skolah ke luar, ke Jepang pasti seru ya,,,bla..bla…bla…”

Saya juga sering cerita sama ortu dan tiap kali cerita…..
Maka beginilah jawab bunda: “Bunda gak punya uang dek, kan mahal skolah ke luar”.
Kata-kata bunda selalu jadi motivasi bwat saya.
Berarti saya harus bisa skolah tanpa mebayar sendiri (gratisan  maksudnya ^_^)

Mulai daftar sana sini… tapi belum dapet juga.
Satu tahun berlalu sejak saya lulus S1,
Dan berfikir ”udahlah kuliah disini (Indonesia) aja deh.”
Gak mungkin juga dapet skolah diluar..syaratnya susah banget…..
Dan mulai deh daftar sekolah S2 dikampus tercinta UGM.

Stelah masuk kuliah, impian itu kembali muncul.
Semakin banyak info beasiswa berdatangan….
Sampai akhirnya disuatu siang hari Jumat tanggal 8 Juni 2012
ada dosen memberitau kalau ada beasiswa “Short Visit” ke Jepang….
Dan yang paling parahnya hari senin semua berkas harus dikumpulkan
WAW saya belum mengerjakan apapun……
Padahal syaratnya (mungkin) standarlah untuk  sebuah pendaftaran beasiswa.
Mulai dari surat rekomendasi,  rencana studi,

 tes kesehatan dan se”abreg” syarat lainya (saya lupa)
Tapi walaupun standar tetap saja panik karena saya belum mengerjakan apapun.

Dan satu demi satu mulai saya kerjakan untuk syarat mendaftar
Mengerjakannya pun yakin gak yakin…
Gak yakin…….karena berfikir tidak mungkin ini selesai hari senin…
Yakin aja deh….mungkin inilah kesempatan saya untuk dapat impian itu.

Singat cerita….senin sore jam 15.45 WIB
Akhirnya syarat terkahir berhasil saya dapatkan yaitu rekomendasi dosen.
Lengkap semua…dan dikumpulkan.
Mengumpulkanya pun sambil pasrah…
Klo rezeki pasti gak kmana deh..(dalam hati berdoa)

Seminggu dah lewat…
Dua minggu juga lewat…
Gak ada kabar apa-apa baik dari web maupun dari dosen.
Ya udah lah…mungkin entah kapan tu pengumuman.
(gak ditunggu juga, karena berfikir…paling juga gak lolos).

Dan tiba disuatu siang tanggal 27 Juni 2012,
Ada email masuk dari “@shizuoka.jp”……
Membuka email dengan aneh
karena isi dokumen dengan huruf kanji (serasa buta huruf)
Mulai mencari arti di mbah google….
Taaaraaaaaaaa…….ternyata surat itu adalah
surat pernyataan penelitian dari Shizuoka University, Japan.
Tapi apa maksudnya ya?? (tetap bingung).

Besok paginya membawa print out document
ke dosen pembimbing yang memberi rekomendasi.
Sekitar lima menit dosen tersebut membaca….
(ni dosen lulusan Jepang, jadi bisa baca tu dokumen hehe)
Stelah itu berkata: “Ya udah mba, berangakat….
Slamat ya…ini surat artinya kamu diterima”
HAH….(dan saya terbengong di ruangan 2 meter x 2 meter  =ruangan dosen).

Waw…..itu menjadi hari yang luar biasa bwat saya…
Mendengar kabar bahwa mimpi saya segera terwujud…..

Dan pagi ini saya menulis di negeri impian saya…
Negeri dimana namanya saya tulis besar-besar di dinding kamar kos saya di Jogja.

Ayah….Bunda…
Sekarang ananda sudah ada di negeri orang.
“Adek gak minta uang…
Adek hanya minta doa dan restu untuk mengejar mimpi2 adek.
Doakan semoga 3 bulan disini, bisa menjadikan adek kembali untuk 3 tahun”

Kakakku tersayang (dan juga calon keponakanku)….
“Makasih ya mas ari dan jeng ulan yang selalu kompak
Dan sempat direpoti wara wiri selama persiapanku kemarin”
My lovely….”thanks for your motivation”

Untuk semua sahabatku: Arief, Opik, mba Niki, Atha, mba Elya
dan semua sahabat yang pernah ku bagi cerita tentang mimpiku ini……
(maaf ya kalau tak tersebut semua krn terlalu banyak orang yang ku bagi tentang mimpiku)
“Terima kasih untuk membuatku terus menjaga mimpi ini hingga aku berada disini….”

Dan buat semua yang punya mimpi…..
Teruslah jaga mimpi itu,
Teruslah berusaha…..
Karena semua berawal dari sebuah impian….

SAKURA