photo by: admin |
kapan waktu yang tepat itu?
Sering kita menunda waktu,
dan menunggu waktu yang tepat itu datang.
Mungkin yang terjadi adalah kita sia siakan waktu kita.
Waktu = kehidupan; oleh sebab itu, sia siakan waktu dan hidup anda, atau kuasai waktu dan hidup anda.
Alan Lakein
Kita tidak dapat memilih waktu yang tepat itu kapan.
Karena waktu akan terus berjalan dan tidak pernah menunggu kita
untuk siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka.
Apakah ini saat yang tepat atau tidak tepat,
hanya itulah waktu yang kita miliki.
Art Buchwald
Sering kita menyesali suatu kejadian karena merasa terlambat...
dan menggunakan kata seandainya...untuk meratapi penyesalan.
Seperti pengalaman kakek tua yang sangat menyesal
karena telah banyak menunda waktu....
”Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi”
Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari.
Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.
”Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu”
Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya
untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja,
sementara lainnya sudah asyik bercengkrama
meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan
tanpa memperdulikan si kakek.
Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga
dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat.
Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya
membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.
”Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”,
Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek
yang sedang kehausan meneguk air.
”Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras
tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan”
Jawab si kakek bijak.
”Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak,
sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya
pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.
”Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda
pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku”
Balas si kakek dengan tenang
”Kami tidak mengerti maksud bapak ?”
”Dulu gara-gara aku menunda-nunda membawa anakku
yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal.
Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja.
Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi
karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya.
Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya
semuanya sudah terlambat”
”Setelah itu istriku pun meninggalkanku.
Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah
dan ada keinginan untuk meminta maaf
tapi selalu aku tunda dengan alasan
untuk mencari waktu yang tepat
hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal
dan aku masih saja belum menyampaikan maafku”
Si kakek melanjutkan penyesalannya,
semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong
mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.
”Aku menyesal atas kelalaianku
dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal,
sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri
bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa.
Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab
yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya”
(sumber: menunda pekerjaan menabung derita)
Banyak kejadian yang menjadikan orang mengerti
betapa berharganya waktu yang kita miliki
sehingga tidak ingin menunda waktunya
untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya.
Kita tidak pernah tau kapan waktu yang tepat itu.
Kita juga tidak akan tau apakah kita masih punya
banyak waktu atau tidak.
Mari kita selesaikan tugas kita selagi kita diberi waktu.
Mari kita lakukan yang terbaik untuk mereka yang kita sayang,
sebelum kita terlambat dan hanya mendapatkan penyesalan.
0 comments:
Post a Comment