Tepat seminggu lagi saya akan kembali ke Tanah
Air.
Senang……itu sudah pasti.
Karena setumpuk rindu ini sudah tak
tertahan.
Dibalik rasa senang ada rasa lain yang
menggelitik.
Rasa yang sudah terbangun sejak saya petama
datang.
Rasa yang membuat saya memiliki banyak
saudara di sini.
Kembali mengenang saat saya pertama datang…
Rasanya begitu asing….tak kenal siapun di
sini.
Dalam hati berkata:
Bagaimana
saya akan mampu bertahan berbulan bulan disini?
Saat itu ingin rasanya kembali pulang ke
Tanah Air.
Tapi perjuangan belum dimulai.
Akankah kalah sebelum berperang?
Baiklah mari kita coba…
Kataku dalam hati, sambil menyemangati diri.
Kataku dalam hati, sambil menyemangati diri.
Saat memasuki ruang pertemuan di kampus,
Untuk acara penyambutan.....
Cling..cling..tiba-tiba melihat Indonesian
people.
Yah itulah Mr. Radix, mahasiswa dari
Indonesia,
yang pertama saya jumpai di kampus.
Sedikit ada pencerahan rasanya waktu itu.
Dan benar saja, tanpa saya bertanya apa2,
Mr. Radix sudah sangat sigap memberikan
informasi
tentang kampus dan sekitarnya.
Dan malam harinya saya diundang untuk makan
malam
besama dengan Ny. Radix.
Saya ingat benar….kami makan soto waktu
itu,
Special dimasak oleh mba Yuyun (Ny.
Radix)
Terasa punya kakak dan keluarga baru di
sini.
Perjumpaan saya dengan orang dari Indonesia,
tidak berhenti sampai situ saja.
Seminggu setelah makan malam itu,
saya diundang oleh Mr. Radix kesuatu acara.
Acara kali ini bukan di rumah Mr. Radix,
Tetapi di rumah orang Indonesia juga.
Mr. Bambang nama sang pemilik rumah…
Dan taraaaaaa…ternyataaaaa……
banyak orang Indonesia di Shizuoka.
banyak orang Indonesia di Shizuoka.
Wah ternyata saya tidak sendirian di sini.
Saya punya teman dan keluarga baru.
Semuanya saling akrab dan seperi saudara.
Meski pun berasal dari daerah yang berbeda
dan dari latar belakang yang berbeda pula,
tetapi itu tidak menjadikan kami berbeda
disini.
dek Kay (anak the Irma) yang tinggal satu aparto
dan sering mengundang saya makan bersama….
#makasih ya teh
Ada mba Zulia, yang baik hati mengajarkan
kata2 Nihonngo untuk saya….
dan berkenan mengajak jalan2 walau belum
kesampean
#maap ya mba kemarin gagal J
Ada mas Bagus yang membantu saya mencari
lokasi Gereja terdekat….karena sebelumnya
saya ke Gereja di Kusanagi yang membutuhkan
waktu 40 menit dengan bersepeda.
#makasih ya mas Bagus
yang walaupun jarang bertemu tetapi tetap
rame
kalau ada acara kumpul bersama….
Dan yang pasti ada sang pemilik Rumah
pak Bambang dan teh Nia (Ny. Bambang)
pak Bambang dan teh Nia (Ny. Bambang)
lengkap dengan dua putranya
Kakak Yuuta dan kakak Ryuu
yang membantu saya sehingga
bisa menghubungi keluarga di Indonesia
dengan numpang wifi tiap weekend,
atau kadang malah tiap hari….
(skalian numpang makan hehehe)
#makasih ya pak bambang dan teh Nia
#makasih ya pak bambang dan teh Nia
Dan RASA inilah yang menggilitik hati saya,
Manakala saya ingat, seminggu lagi saya
akan
kembali ke Tanah Air…..
Rasa rindu akan suasana akrab yang saling
menghargai
Rasa persaudaraan sebagai orang se-Tanah Air…
Terima kasih semua warga Formashi
Untuk sebuah pengalaman luar biasa
tinggal di negeri orang….
Semoga kita diberi kesempatan
untuk bisa berjumpa lagi…..